Pendidikan Indonesia, Surat Terbuka OPS Kepada Bapak Menteri Pendidikan dan Admin Pusat Dapodik Yang Mengiris Hati

Intipendidikan.com - Beberapa waktu yang lalu beredar Surat Terbuka Seorang OPS (Operator Sekolah) kepada Menteri Pendidikan dan Admin Dapodikdasmen terkait dengan kendala dan perjuangan yang dilakukan dalam menjalankan tugas kesehariannya,


  mulai dari kendala yang dihadapi sampai dengan minimnya perhatian terhadap kerja keras OPS, Berikut Kutipan Surat Terbukanya.



Surat terbuka untuk pak mentri dan admin/operator dapodik Pusat .

Assalamualaikum Wr.WB
Salam sejahtera untuk kita semua.
Yang terhormat Bapak Menteri pendidikan RI
Yang terhormat  bapak2 admin dan perancang program dapodik RI.
Serta yang saya banggakan   operator hebat di seluruh Sekolahan di Indonesia.

Pertama perkenalkan saya Operator sekolah  di sebuah sekolah yang berada di pinggir sungai batang hari di kecamatan muara tembesi kabupaten batang hari provinsi jambi.

Saya sudah menjadi operator sejak generasi pertama program yang dilahirkan oleh kementrian pendidikan  berbasis online 2012 lalu dan sebelum sebelumnya saya kerja sebagai TU.
Sejak itu pula rasa bangga berbalut dengan lelah mengelayut dihati saya sebagai operator..
Bangga saya bisa menjadi bagian terpenting dalam proses modernisasi perkembangan sistem pendidikan berbasis IT di kementrian pendidikan..

Lelah ( litak kalau bahasa kami jambi ) karena harus update mengirim data dengan berbagai macam hambatan dan rintangan, seperti : Masalah pasilitas , Leptop ( dulu saya pakai notebook ) yang menggunakan notebook pribadi,internet yang hanya bisa di peroleh kualitas jaringan  terbaik nya harus ke pusat ibu kota , jika menggunakan modem di tempat saya harus rela begadang di tepi sungai batang hari dengan menggunakan kabel USB tambahan yang disambungkan ke Modem dan di bikin seperti antena menggunakan Bambu ( bulo ) itu juga kualitas jaringan nya ‘E’ .
Seiring waktu berjalan tidak terasa sekarang sudah generasi ke 6 program dapodik yang di rilis oleh kementrian.

Kendala pasilitas sudah mulai bisa teratasi dengan telah di belinya leptop khusus sekolah dan di pasang nya jaringan internet di sekolah ( Internet ceria yang masih 2 G ) saya tetap bersukur.

Yang menjadi kendala saya saat sekarang ini dengan hadirnya berbagai macam program berbasis online seperti ( SIMPATIKA,PUPNS, PAJAK ONLINE *PRIBADI MUPUN PAJAK KANTOR* BOS ONLINE ,PMP dll yang mana   program tersebut yang harus mengerjakannya adalah Pribadi yang bersangkutan,,namun mereka menganggap bahwa operator yang harus mengerjakannya.

Pak menteri yang terhormat..
Tak masalah  bagi kami jika semua  pekerjaan berbasis online baik itu untuk sekolah maupun untuk individu sekolah kami yang mengerjakannya,,buktinya sudah 2 tahun ini untuk individupun kami yang mengerjakannya dengan rasa peduli atas keterbatasannya yang bersangkutan, kami rela menghabiskan waktu-waktu kami di depan leptop yang mungkin sudah bosan melihat wajah kami yang lusuh dan pucat lantaran terkena radiasi terus menerus.

Namun 1 pinta kami  pak menteri,
TOLONG PERATIKAN JUGA KESEJAHTERAAN KAMI, dengan Pekerjaan yang nyaris 24 Jam per  hari yang mana kami harus update dan monitor secara terus menerus untuk melihat perobahan data yang di kirim kesejahteraan kami masih dibawah garis Wajar,,
Jika guru Profesional  24 Jam mereka  1 Minggu untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi mereka Maka kami hanya dapat Lelahnya saja..padahal kerja kami nyaris melebihi batas normal.

Jika mereka kalau sudah pulang dari sekolah mereka bisa beristirahat dengan anak istri namun kami terkadang masih harus bergadang untuk mengirim data di tengah heningnya malam ,,lantaran siang tidak bisa mengirim karena server nya padat.

Pak menteri yang terhormat.
DI peratur yang ada kenapa kami Para Operator ini hanya di ibaratkan seorang anak yang tidak di akui keberadaannya?dengan tidak ada kepastian kedudukan kami dalam aturan,,dengan tidak ada kepastiaN TENTANG GAJI KAMI? Berbeda dengan Tenaga Administrasi TU di sekolah ( khusus jenjang SMP ) ,,Padahal fungsi TU di sekolah sering juga kami operator yang mengerjakannya..

Maka dari itu tolong perhatikan dan pertimbangkan nasib kami pak menteri..

Untuk Bapak-bapak admin dan Perancang program Dapodik yang saya hormati.
Kami sangat respon dan sangat menikmati pekerjaan kami sebagai operator pak,,
Tapi kami mohon ketika merancang sebuah program jangan kesannya program COCA COLA ( COBA Coba Operator Aja La ) Sebentar rilis sebentar rilis sehingga kami kerepotan untuk menggunakan program yang mana yang sebenarnya. Malah timbul istilah kami rekan-rekan operator adlah OPS = Oknum Percobaan System.

Seperti halnya baru-baru ini telah ditambahnya pengentrian Nilai –nilai rapor dan UN di Setaip kelas.. Sesuai jukni yang ada atau panduan di dapodik operator hanya mempasilitasi bagi para PTK untuk mengerakan nilai nilai tersebut,, namun kenyataannya operator yang mengerjakan semuanya pak, dengan batas  waktu yang sangat mepet operator harus berjuang melawan waktu pak ,pekerjaan yang sejatinya dikerjakan oleh individu-individu kembali harus di kerjakan oleh Operator.

Di tambah lagi sudah akan dikerjakannya kembali PMP -= Penjamin Mutu Pendidikan yang mana tahun lalu kami operator yang harus mengisi dan menjawab lebih dari 12 ribu pertanyaan yang ada di dalam aplikasi PMP tersebut !!!  lagi lagi kami yang mengerjakan

Belum lagi nanti ada program program tmabahan ...Haduhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..

Sebenarnya Program Program yang dibuat ini untuk siapa PAK ??
Siapa yang mengerjakan??
Siapa yang bertanggung jawab..
Pasti kami lagi yang akan mengerjakannya..Karena kami UJUNG TOMBAK DARI SEKOLAH ( ungkapan dari salah satu kepala sekolah yang menghargai OPS )
Kami Harus mengerjakannya karena ini pilihan kami kenapa memilih kerja sebagai Operator.
Kami tidak bisa membantah ..
TAPI TOLONG LIHAT FAKTA DI DAERAH DAERAH PAK.
Pernah suatu hari saya  berdebat di forum Kelompok kerja kepala sekolah yang hanya minta perhatian dan kerjasama untuk mendapatkan dukungan dan Pengertian terhadapa resiko dan proses kerja operator, ketika itu saya menjelaskan tentang fungsi operator dan beratnya pekerjaan kami,,namun salah respon dan tanggapan dari pihaak kepsek dan terucaplah kata-kata jika tidak sanggup memikul beban pekerjaan tersebut maka silahkan Mundur !!!!!
Padahal maksud kami bukan demikian.

Miris memang sebagai bawahan kami tiadak bisa berkata apa apa lagi,,
Karen sepandai pandai apapun kita meludah keatas pasti jatuhnya kebawah juga.

Sekali lagi tolong di perhatikan pak jika membuat sebuah program Tolong di rancang sematang mungkin sehingga kami di plosok plosok bisa mengerjakannya dengan baik  dan tolong juga di pertimbangkan kendala kendal kami di plosok plosok.

Kepada pak menteri yang terhormat Kami ada untuk membantu kemajuan pendidikan dinegeri ini pak..
Tolong Kami juga di perhatikan beri kejelasan kedudukan terhadap operator sekolah ini pak.

Terakhir,
Untuk rekan rekan operator hebat seluruh indonesia tetap semangat kawan..
Apa yang kita kerjakan pasti mendapat balasan dari tuhan yang maha esa...
Semoga proses pendidikan di indonesia bisa semakin membaik dengan hadirnya kita Operator Hebat ..

TTD
Operator sekolah di pinggir sungai batang hari
12 Romadhon 2017

Jabat Erat Intipendidikan.com 

Sumber https://www.intipendidikan.com/

0 Response to "Pendidikan Indonesia, Surat Terbuka OPS Kepada Bapak Menteri Pendidikan dan Admin Pusat Dapodik Yang Mengiris Hati"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel