Kisah Nyata: Jenazah yang Diantar 70 Ribu Malaikat Tapi Masih Mendapat Kesulitan dalam Kubur
Blogkhususdoa - Kita semua meyakini bahwa setiap orang yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Namun, kita tidak pernah tahu kapan, dimana dan bagaimana kita mati pada nantinya. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan sebaik mungkin bekal yang akan kita bawa untuk menuju kehidupan di akhirat kelak. Sungguh beruntungnya orang yang diantar dan dimuliakan jenazahnya ketika ia sudah meninggal. Bahkan, manusia yang paling mulia pun ikut mengurusi segala hal dalam pengurusan jenazah itu.
Kisah Jenazah yang diantar oleh 70 ribu malaikat menjelaskan kepada kita bahwa orang yang taat dan baik maka akan mendapatkan kebaikan pula dari Allah. Seperti dilansir dari laman tibunnews.com (7-9-2017), Kisah ini bermula ketika ada salah seorang yang meninggal pada zaman Rasulullah. Ada seorang sahabat bernama Sa’ad. Hari itu ia meninggal dunia. Tidak seperti biasanya, Rasulullah begitu sibuk mengurusi jenazah orang ini. Tanpa serban dan alas kaki beliau mengangkat keranda, berlari kesana kemari untuk mengantarnya menuju liang kubur.
Sesampainya di kuburan, beliau pun turun ke dalam dan menata serta membenahi liang itu. Para sahabat terheran, kemudian bertanya, “Wahai Rasulullah, engkau melakukan sesuatu yang tidak biasa. Tanpa surban dan alas kaki berlari ke kanan dan kiri untuk mengangkat keranda ini.”
Rasul menjawab, “Demi Allah, aku melihat Jibril dan para malaikat melakukan apa yang kulakukan.”
Sahabat itu bertanya lagi, “Kenapa sampai demikian wahai Rasulullah?”
“Orang ini selalu membaca Surat “Qul Huwallahu ahad” dalam keadaan duduk, berdiri dan berjalan. Dan tahukah engkau, ada 70 ribu malaikat yang hadir di pemakaman ini.” jawab beliau.
Dari kejauhan, datanglah ibu dari jenazah ini. Melihat Rasulullah berada di dalam liang lahat, ia menjerit “Sungguh beruntung engkau wahai putraku Sa’ad. Kau pasti akan masuk surga.”
Ketika mendengar ibu ini, Rasul menegurnya, “Sebentar wahai ibu Sa’ad, janganlah engkau menentukan sesuatu mendahului Allah swt. Putramu ini sedang dihimpit di dalam kuburnya.”
“Kenapa wahai Rasulullah?” tanya sang ibu.
“Karena perangainya buruk didalam keluarganya.”
Bayangkan, setelah mendapat kemuliaan diantar oleh Rasulullah dan 70 ribu malaikat. Ternyata orang ini masih saja mendapat kesulitan dalam kuburnya disebabkan akhlak yang buruk kepada keluarganya. Berdasarkan hal ini, kita tahu bahwa tidak ada yang bisa menjamin seseorang akan masuk ke dalam surga apa pun itu. Termasuk jenazah yang diantar Jibril, kecuali Nabi Muhammad.
Selain itu, seseorang yang memiliki amalan sebanyak apapun jika ia tidak baik terhadap keluarganya, maka hal itu sia-sia. Sebuah dalil menjelaskan bahwa sebaik-baik orang adalah orang yang baik pada keluarganya.
Keluarga adalah orang pertama yang memiliki waktu lebih dalam hidup kita. Antar anggota keluarga saling membantu dan mengingatkan dalam kebaikan. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk berbuat baik pada keluarga. Sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk berbuat baik kepada orang tua, suami/ istri, anak, saudara, dan anggota keluarga lainnya.
Percuma jika ia berbuat baik pada orang lain, tetapi mengabaikan keluarganya. Karena setiap anggota keluarga memiliki hak dan kewajiban atas masing-masingnya. Orang yang didatangi banyak malaikat di pemakamannya saja tidak menjadi jaminan untuk masuk surga. Bahkan masih juga mendapatkan siksa karena perbuatan buruknya pada keluarga. Hal ini mengajarkan pada kita bahwa tak ada yang bisa mendahului ketetapan Allah. Apapun yang kita lakukan di dunia akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat. Oleh karena itu, waspadalah terhadap setiap ucapan dan perbuatan yang kita lakukan di dunia. Sumber https://www.blogkhususdoa.com/
Kisah Jenazah yang diantar oleh 70 ribu malaikat menjelaskan kepada kita bahwa orang yang taat dan baik maka akan mendapatkan kebaikan pula dari Allah. Seperti dilansir dari laman tibunnews.com (7-9-2017), Kisah ini bermula ketika ada salah seorang yang meninggal pada zaman Rasulullah. Ada seorang sahabat bernama Sa’ad. Hari itu ia meninggal dunia. Tidak seperti biasanya, Rasulullah begitu sibuk mengurusi jenazah orang ini. Tanpa serban dan alas kaki beliau mengangkat keranda, berlari kesana kemari untuk mengantarnya menuju liang kubur.
Sesampainya di kuburan, beliau pun turun ke dalam dan menata serta membenahi liang itu. Para sahabat terheran, kemudian bertanya, “Wahai Rasulullah, engkau melakukan sesuatu yang tidak biasa. Tanpa surban dan alas kaki berlari ke kanan dan kiri untuk mengangkat keranda ini.”
Rasul menjawab, “Demi Allah, aku melihat Jibril dan para malaikat melakukan apa yang kulakukan.”
Sahabat itu bertanya lagi, “Kenapa sampai demikian wahai Rasulullah?”
“Orang ini selalu membaca Surat “Qul Huwallahu ahad” dalam keadaan duduk, berdiri dan berjalan. Dan tahukah engkau, ada 70 ribu malaikat yang hadir di pemakaman ini.” jawab beliau.
Dari kejauhan, datanglah ibu dari jenazah ini. Melihat Rasulullah berada di dalam liang lahat, ia menjerit “Sungguh beruntung engkau wahai putraku Sa’ad. Kau pasti akan masuk surga.”
Ketika mendengar ibu ini, Rasul menegurnya, “Sebentar wahai ibu Sa’ad, janganlah engkau menentukan sesuatu mendahului Allah swt. Putramu ini sedang dihimpit di dalam kuburnya.”
“Kenapa wahai Rasulullah?” tanya sang ibu.
“Karena perangainya buruk didalam keluarganya.”
Bayangkan, setelah mendapat kemuliaan diantar oleh Rasulullah dan 70 ribu malaikat. Ternyata orang ini masih saja mendapat kesulitan dalam kuburnya disebabkan akhlak yang buruk kepada keluarganya. Berdasarkan hal ini, kita tahu bahwa tidak ada yang bisa menjamin seseorang akan masuk ke dalam surga apa pun itu. Termasuk jenazah yang diantar Jibril, kecuali Nabi Muhammad.
Selain itu, seseorang yang memiliki amalan sebanyak apapun jika ia tidak baik terhadap keluarganya, maka hal itu sia-sia. Sebuah dalil menjelaskan bahwa sebaik-baik orang adalah orang yang baik pada keluarganya.
Keluarga adalah orang pertama yang memiliki waktu lebih dalam hidup kita. Antar anggota keluarga saling membantu dan mengingatkan dalam kebaikan. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk berbuat baik pada keluarga. Sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk berbuat baik kepada orang tua, suami/ istri, anak, saudara, dan anggota keluarga lainnya.
Percuma jika ia berbuat baik pada orang lain, tetapi mengabaikan keluarganya. Karena setiap anggota keluarga memiliki hak dan kewajiban atas masing-masingnya. Orang yang didatangi banyak malaikat di pemakamannya saja tidak menjadi jaminan untuk masuk surga. Bahkan masih juga mendapatkan siksa karena perbuatan buruknya pada keluarga. Hal ini mengajarkan pada kita bahwa tak ada yang bisa mendahului ketetapan Allah. Apapun yang kita lakukan di dunia akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat. Oleh karena itu, waspadalah terhadap setiap ucapan dan perbuatan yang kita lakukan di dunia. Sumber https://www.blogkhususdoa.com/
0 Response to "Kisah Nyata: Jenazah yang Diantar 70 Ribu Malaikat Tapi Masih Mendapat Kesulitan dalam Kubur"
Post a Comment