Sistem Pernapasan pada Hewan Avertebrata dan Vertebrata
Kali ini kita akan membahas tentang Sistem Pernapasan pada Hewan Avertebrata dan Vertebrata. Hewan mempunyai sistem pernapasan yang berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan struktur tubuh dan tempat hidupnya, contoh yang disesuaikan dengan tempat hidupnya yaitu ikan apabila ikan bernafas dengan paru-paru maka ikan tidak akan bisa hidup di air. Untuk lebih lengkapnya silahkan simak penjelasannya dibawah ini.
# Sistem Pernapasan pada Hewan Avertebrata
Pada hewan Avertebrata struktur tubuhnya masih sederhana. Beberapa hewan Avertebrata belum belum mempunyai alat pernapasan yang khusus sehingga pertukaran O2 dan CO2 dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuhnya. Contohnya protozoa, porifera, dan cacing tanah.
Selain itu, terdapat hewan Avertebrata lainnya yang telah memiliki alat pernapasan, tetapi masih sederhana. Contohnya serangga memiliki alat pernapasan khusus yaitu trakea. Trakea berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan CO2 ke seluruh tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan CO2 dari tubuh.
# Sistem Pernapasan pada Hewan Vertebrata
1. Pernapasan pada Ikan
Ikan bernafas dengan insang, kecuali ikan Dipnoi yang bernafas dengan paru-paru. Insang terletak pada ruang insang di sisi kiri dan kanan kepala, berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda, dan selalu lembap. Insang ikan tersusun atas bagian-bagian berikut ini.
- Tutup insang (operkulum), hanya terdapat pada ikan bertulang sejati.
- Membran brankiostega (selaput tipis di tepi operkulum).
- Lengkung insang (arkus brankialis).
- Lembaran insang (holobrankialis)
- Saring insang (tapis insang).
Beberapa jenis ikan tertentu seperti lele, belut, dan gurami memiliki alat bantu pernapasan berupa labirin. Labirin merupakan perluasan insang yang terdapat di atas insang, berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan cadangan udara. Dengan adanya labirin memungkinkan ikan dapat hidup di air kotor (lumpur) dan kekurangan oksigen.
Mekanisme pernapasan ikan diatur oleh mulut dan tutup insang. Pada waktu tutup insang mengembang, membran brankiostega menempel rapat pada tubuh sehingga air masuk melalui mulut. Sebaliknya, jika mulut ditutup, tutup insang mengempis, rongga faring menyempit, dan membran brankiostega melonggar sehingga air keluar melalui celah dari tutup insang.
Air dengan oksigen yang larut di dalamnya membasahi filamen insang yang penuh kapiler darah. Oksigen diikat oleh darah dan karbon dioksida ikut keluar dari tubuh ikan bersama air melalui celah tutup insang.
2. Pernapasan pada Katak
Alat pernapasan pada katak terdiri atas kulit, paru-paru, dan lapisan rongga mulut. Semua alat pernapasan tersebut mempunyai lapisan permukaan yang tipis dan basah serta berdekatan dengan pembuluh-pembuluh darah. Mekanisme pernapasan pada katak diatur oleh otot-otot pernapasan, yaitu submandibularis, otot sternohioideus, dan otot perut.
Berikut ini mekanisme pernapasan pada hewan katak.
* Fase Inspirasi
Apabila otot submandibularis mengendur dan otot sternohioideus berkontraksi, maka volume rongga mulut membesar sehingga udara dari luar akan masuk ke rongga mulut melalui celah hidung. Kemudian celah hidung menutup, selanjutnya otot submandibularis dan otot sternohioideus berkontraksi, akibatnya rongga mulut mengecil sehingga tekanannya mengecil.
Hal ini menyebabkan udara dari rongga mulut masuk ke paru-paru melalui celah pangkal tenggorokan (glotis). Di dalam paru-paru O2 berdifusi ke udara kapiler, sedangkan CO2 di dalam kapiler alveolus berdifusi keluar.
* Fase Ekspirasi
Setelah O2 dan CO2 berdifusi di dalam alveolus paru-paru, otot submandibularis berelaksasi dengan otot sternohioideus dan otot perut berkontraksi sehingga rongga mulut membesar. Hal ini menyebabkan isi perut menekan paru-paru sehingga udara dari paru-paru masuk ke rongga mulut. Kemudian otot submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga volume rongga mulut mengecil dan tekanannya naik. Glotis tertutup menyebabkan udara keluar melalui celah hidung.
3. Pernapasan pada Burung
Alat pernapasan burung adalah paru-paru. Saluran pernapasan terdiri dari lubang hidung, celah tekak, trakea, dan paru-paru. Selain itu, burung mempunyai alat bantu pernapasan, yaitu kantong udara dan pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus). Kantong udara yang dimiliki oleh burung yaitu kantong udara di leher, kantong udara antarkorakoid, kantong udara di ketiak, kantong udara dada, dan kantong udara perut.
Kantong udara tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut.
- Membantu pernapasan pada waktu burung sedang terbang.
- Memperkeras suara dengan cara memperbesar ruang siring.
- Menahan panas tubuh.
- Meringankan tubuh pada waktu terbang.
Kebiasaan burung, yaitu terbang dan tidak terbang memengaruhi cara pernapasannya.
- Pernapasan burung pada waktu tidak terbang terjadi karena gerakan tulang dada sehingga tulang-tulang rusuk bergerak ke depan dan ke arah bawah. Apabila tulang rusuk ke depan, maka volume rongga dada membesar dan tekanannya mengecil sehingga paru-paru mengembang. Akibatnya, udara masuk ke dalam paru-paru dan ke dalam kantong udara. Sebaliknya, pada saat tulang rusuk kembali ke posisi semula, volume rongga dada mengecil, ruang paru-paru tertekan sehingga mengecil dan tekanannya membesar, akibatnya udara di dalam kantong udara keluar.
- Pernapasan burung pada waktu terbang dilakukan oleh kantong udara. Inspirasi dan ekspirasi dilakukan secara bergantian oleh kantong udara antarkorakoid dan kantong udara di ketiak. Cara pernapasannya, yaitu dengan menggerak-gerakkan sayap ke atas dan ke bawah. Pada saat sayap diangkat, kantong udara antarkorakoid terjepit sedangkan kantong udara ketiak mengembang. Hal ini menyebabkan udara masuk ke dalam kantong udara ketiak. Pada saat sayap diturunkan, kantong udara ketiak terjepit, sedangkan kantong udara antarkorakoid mengembang. Hal ini menyebabkan udara keluar dari kantong udara ketiak.
Demikian artikel mengenai Sistem Pernapasan pada Hewan Avertebrata dan Vertebrata, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi semua orang.
Sumber https://materiku86.blogspot.com/
0 Response to "Sistem Pernapasan pada Hewan Avertebrata dan Vertebrata"
Post a Comment