Rangkuman Materi Pelajaran IPS SMP/MTs Kelas 8 Semester 1/2

Rangkuman Materi Pelajaran IPS SMP/MTs Kelas 8 Semester 1/2 - Pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang ada di SMP yang membahas mengenai keadaan sosial di masyarakat. Bahkan pelajaran IPS ini telah dimulai sejak kita masuk SD kelas 1 namun pada tingkat SMP/MTs memuat lebih luas yaitu materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Dengan mempelajari pelajaran IPS diharapkan para peserta didik menjadi warga negara yang demokratis, bertanggung jawab dan menjadi warga dunia yang cinta damai. Pada materi IPS kelas VIII SMP memuat beberapa bab dan setiap bab memiliki beberapa tema pembahasan.
 Pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang ada di SMP yang membahas men Rangkuman Materi Pelajaran IPS SMP/MTs Kelas 8 Semester 1/2
Rangkuman Materi IPS Kelas 8 SMP/MTs - Untuk mempermudah mempelajari IPS salah satu cara yang bisa dilakukan dengan membuat rangkuman. Berikut ini rangkuman materi IPS kelas 8 SMP/MTs selengkapnya yang dapat kalian pelajari.

Bab 1 Kondisi Fisik, Wilayah, Dan Penduduk Indonesia
Letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Letak astronomis adalah letak suatu negara berdasarkan posisinya terhadap garis lintang dan garis bujur. Letak astronomis Indonesia berada di antara 6o LU – 11o LS dan antara 95o BT – 141o BT.

Pengaruh letak geografis, Indonesia mengakibatkan terjadinya musim kemarau dan penghujan.
Pengaruh letak astronomis, wilayah Indonesia dibagi menjadi tiga daerah waktu yakni: Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) yang masing-masing setiap selisih garis bujur 1o selisih waktunya 4 menit.

Jenis satwa di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga, yakni kelompok fauna Asiatis, fauna Asia–Australis, dan kelompok fauna Australis. Secara tidak langsung hutan memiliki berbagai fungsi, antara lain fungsi klimatologis, fungsi orologis, fungsi strategis, fungsi estetis, dan fungsi hidrologis.

Jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia antara lain tanah mergel, tanah gambut, tanah alluvial, tanah laterit, tanah humus, tanah vulkanis, tanah kapur, tanah pasir, tanah podzol, dan tanah terraroza. Keadaan penduduk Indonesia terdiri dari aneka ragam ras dan suku bangsa, sehingga masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat majemuk.

Bab 2 Permasalahan Kependudukan Dan Penanggulangannya
Penduduk Indonesia adalah mereka yang tinggal di Indonesia pada saat dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal 6 bulan. Kuantitas penduduk adalah jumlah penduduk suatu daerah/negara. Kuantitas penduduk berkaitan dengan masalah pertumbuhan penduduk dan migrasi. Permasalahan yang berkaitan dengan kepadatan penduduk antara lain ledakan penduduk yakni jumlah penduduk melebihi daya tampung.

Masalah utama dalam bidang kependudukan Indonesia menghadapi berbagai masalah:
  1. Jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan penduduk yang tinggi.
  2. Persebaran penduduk yang tidak merata.
  3. Kualitas penduduk relatif masih rendah.
Masalah kualitas penduduk dapat diamati melalui komposisi penduduk, angka beban ketergantungan, angka usia harapan hidup, dan rasio jenis kelamin. Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu dan untuk tujuan tertentu pula. Angka beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang termasuk usia tidak produktif dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif. Angka usia harapan hidup adalah ratarata usia penduduk yang diperhitungkan sejak kelahiran. Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.

Bab 3 Permasalahan Lingkungan Hidup Dan Penanggulangannya
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang baik langsung maupun tidak langsung memengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Menurut UU No. 23 Tahun 1997, pengertian lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup meliputi unsur hayati (biotik), abiotik, dan sosial budaya.

Peran lingkungan bagi kehidupan adalah sebagai tempat mencari makan, tempat kelangsungan hidup, tempat tinggal, dan tempat aktivitas sosial. Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan karena gejala alam dan karena ulah manusia.

Faktor alam yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan adalah terjadinya berbagai bencana alam, seperti letusan gunung berapi, gempa, dan angin topan. Faktor ulah manusia yang menimbulkan kerusakan lingkungan alam antara lain pembalakan liar, penggunaan bahan kimia berbahaya, perburuan liar, kegiatan industri yang membuang limbah sembarangan.

Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan, yaitu usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan, antara lain:
  • Menjamin pemerataan dan keadilan
  • Menghargai keanekaragaman hayati.
  • Menggunakan pendekatan integratif. 
  • Menggunakan pandangan jangka panjang.
Bab 4 Permasalahan Kependudukan Dan Dampaknya Terhadap Pembangunan
Kuantitas penduduk adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jumlah penduduk. Faktor yang memengaruhi kuantitas penduduk adalah kelahiran dan kematian. Permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk antara lain masalah kepadatan penduduk, persebaran penduduk yang tidak merata, meningkatnya angka penganguran, dan pesatnya arus urbanisasi.

Kualitas penduduk adalah tingkat/taraf kehidupan penduduk yang berkaitan dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan. Kualitas penduduk ditentukan oleh faktor-faktor tingkat pendidikan, tingkat kesehatan ,dan tingkat kesejahteraan. Permasalahan kuantitas dan kualitas penduduk berdampak pada terhambatnya proses pembangunan.

Untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk, pemerintah menyelenggarakan program KB dan transmigrasi. Untuk mengatasi permasalahan kualitas penduduk, pemerintah mencanangkan program wajib belajar 9 tahun, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pelayanan kesehatan.

Bab 5 Perkembangan Dan Pengaruh Kolonialisme Dan Imperialisme Barat
Pada akhir abad XV, bangsa Eropa berusaha melakukan penjelajahan samudra. Faktor-faktor pendorong terjadinya penjelajahan samudra adalah adanya keinginan mencari kekayaam (gold), adanya keinginan menyebarkan agama Nasrani (gospel), adanya keinginan untuk mencari kejayaan (glory), perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan jatuhnya Konstantinopel ke tangan bangsa Turki.

Untuk mengatasi persaingan di antara pedagang Belanda dan persaingan pedagang Belanda dengan Portugis, maka pedagang Belanda didukung oleh pemerintahnya membentuk kongsi dagang yang bernama VOC (Vereenidge Oost Indishe Compagnie) pada tanggal 20 Maret 1602. Pada permulaannya, VOC berkembang pesat dan berhasil menguasai wilayah Indonesia, merebut daerah-daerah dari kekuasaan raja-raja di berbagai daerah di Indonesia dan merebut daerah-daerah yang dikuasai bangsa Eropa lainnya. Namun lama-kelamaan VOC juga mengalami kehancuran. Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Portugis antara lain dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda (1629) dari Aceh, Sultan Hairun, dan Baabullah dari Ternate.

Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda antara lain perlawanan Sultan Agung; perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa; perlawanan Sultan Hasanuddin; perlawanan Aceh; perang Padri; perlawanan Diponegoro; perlawanan Bali. Agama Kristen Katholik disebarkan di Indonesia untuk pertama kali oleh para pemuka agama Katholik bangsa Portugis. Agama ini disiarkan secara damai dengan penuh cinta kasih. Seorang bangsa Portugis yang sangat berjasa dalam penyebaran agama Katholik di Indonesia adalah Fransiscus Xaverius. Kehadiran Belanda di Indonesia mengubah peta pengkristenan di wilayah Indonesia. Di Maluku, sebagian besar penduduk yang beragama Katholik berganti memeluk Kristen Protestan.

Bab 6 Terbentuknya Kesadaran Nasional Dan Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia
Perjuangan bangsa Indonesia sebelum abad XX secara umum mengalami kegagalan karena kurangnya persatuan dan kesatuan. Pada tanggal 20 Mei 1908 kaum terpelajar mendirikan wadah perjuangan yang dikenal dengan Budi Utomo. Budi Utomo adalah organisasi modern pertama di Indonesia.

Media pers berupa surat kabar dan majalah memiliki andil yang besar dalam menyebarluaskan suara nasionalisme (kebangsaan) Indonesia. Kongres Pemuda Indonesia II, berlangsung di Jakarta pada tahun 1928 yang menghasilkan:

Ikrar Sumpah Pemuda – Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. – Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. – Kami putra dan putri Indonesia, mengaku menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Pergerakan wanita Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak perjuangan R.A Kartini yang memperjuangkan hakhak kaum wanita yang dikenal dengan emansipasi (persamaan hak) kaum wanita dengan kaum pria. Kongres Wanita Indonesia I berlangsung di Jogjakarta pada tanggal 22 Desember 1928 sehingga tanggal berlangsungnya Kongres Wanita Indonesia I, ditetapkan sebagai Hari Ibu.

Bab 7 Penyakit Sosial
Penyakit sosial merupakan bentuk kebiasaan berperilaku sejumlah warga masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berpengaruh terhadap kehidupan warga masyarakat. Penyakit sosial meliputi: minum minuman keras, berjudi, menyalahgunakan narkoba, penyakit HIV/AIDS, PSK, kenakalan remaja, dan perilaku menyimpang lainnya.

Munculnya penyebaran penyakit sosial dipengaruhi oleh kesulitan komunikasi, adanya perbedaan dalam tingkah laku, individu tidak memiliki konsep diri, dan karena unsur-unsur budaya, seperti ekonomi, agama, dan organisasi kebudayaan. Faktor penyebab terjadinya penyakit sosial ada 2, yaitu
  • Faktor intrinsik, seperti intelegensi, jenis kelamin, umur, dan kedudukan dalam keluarga.
  • Faktor ekstrinsik, seperti keluarga, masyarakat, pergaulan, dan media massa.

Bab 8 Penyimpangan Sosial Dan Upaya Pencegahan
Penyimpangan sosial adalah segala bentuk sikap perilaku seseorang atau sekelompok orang yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial pada umumnya. Penyimpangan sosial merupakan perilaku yang mengganggu terbentuknya keteraturan sosial. Penyimpangan primer adalah penyimpangan sosial yang bersifat temporer atau sementara dan hanya menguasai sebagian kecil kehidupan seseorang.

Penyimpangan sekunder adalah perbuatan yang dilakukan secara khas memerlihatkan perilaku menyimpang dan secara umum dikenal sebagai orang yang menyimpang, karena sering melakukan tindakan yang meresahkan orang lain. Penyimpangan kelompok merupakan penyimpangan yang dilakukan secara kolektif dengan cara melakukan kegiatan yang menyimpang dari norma masyarakat yang berlaku.

Penyimpangan individu merupakan bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang dengan melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai norma-norma yang telah mapan dan nyata-nyata menolak norma tersebut. Penyimpangan positif adalah bentuk penyimpangan yang mempunyai dampak positif karena mengandung unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya alternatif.

Penyimpangan negatif merupakan bentuk penyimpangan yang cenderung bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk. Penyimpangan sosial dapat terjadi karena berbagai faktor penyebab, bisa berasal dari diri sendiri dan bisa karena pengaruh dari luar.

Para ahli sosiologi banyak mengungkapkan tentang teori penyimpangan sosial yang berisi tentang penyebab perilaku menyimpang, antara lain dikemukakan oleh Edwin M. Lemert, Emile Durkheim, dan Robert K. Merton.

Cara paling tepat untuk mengatasi penyimpangan sosial adalah melakukan tindakan pencegahan atau preventif yang dilakukan oleh keluarga maupun masyarakat.

Bab 9 Hubungan Kelangkaan Sumber Daya Dengan Kebutuhan Manusia
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang muncul dalam diri manusia agar manusia tetap hidup. Hal yang menyebabkan kebutuhan manusia tidak terbatas atau beranekaragam adalah faktor organ manusia, kebudayaan manusia, dan faktor psikologis. Kelangkaan adalah suatu bentuk ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan pemenuhan kebutuhan.

Sumber daya langka adalah sumber daya yang sulit didapat sebagai alat pemenuhan kebutuhan manusia. Manusia memiliki kebutuhan yang banyak dan beranekaragam, sedangkan sumber daya alat pemenuhan kebutuhan jumlahnya terbatas. Maka dari itu manusia harus mampu mengutamakan kebutuhan yang dapat dianggap paling penting/ mendesak dibandingkan kebutuhan lainnya dengan menyusun skala prioritas. Untuk menjaga kelestarian lingkungan bagi kelangsungan hidup manusia dari generasi ke generasi, manusia perlu mempedulikan keadaan sumber daya sebagai alat pemenuhan kebutuhan agar tidak cepat punah.

Bab 10 Pelaku Ekonomi
Rumah tangga merupakan pelaku ekonomi terkecil dan terpenting, di mana dalam rumah tangga keluarga juga berlangsung kegiatan ekonomi dalam bentuk produksi, distribusi, dan konsumsi. Kegiatan produksi yang dilakukan dalam rumah tangga keluarga adalah menyediakan faktor produksi yang dibutuhkan pelaku ekonomi lainnya.

Pengaturan pengeluaran dalam kegiatan rumah tangga keluarga merupakan bagian dari peranan rumah tangga keluarga sebagai distributor. Faktor yang memengaruhi perbedaan kegiatan konsumsi yang terjadi dalam masing-masing rumah tangga keluarga adalah jumlah pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, tingkat harga barang atau jasa, dan status sosial ekonomi keluarga.

Masyarakat sebagai produsen mencakup berbagai bentuk kegiatan masyarakat yang dapat menghasilkan pendapatan. Masyarakat sebagai konsumen memerlukan barang dan jasa bagi kelangsungan hidup masyarakat.

Lalu lintas perdagangan dan transportasi yang membawa barang-barang pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan masyarakat merupakan bentuk kegiatan distribusi yang berlangsung di masyarakat. Sebagai pelaku ekonomi, perusahaan dapat berperan sebagai produsen, konsumen, dan distributor.

Selain sebagai pengatur perekonomian, pemerintah juga berperan sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Koperasi, yaitu suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum untuk menjalankan usaha bersama dengan cara bekerja sama secara kekeluargaan untuk mencapai kesejahteraan anggotanya.

Bab 11 Pasar
Pasar adalah sarana bertemunya pembeli dan penjual baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan kegiatan transaksi jual beli. Pasar memiliki fungsi distribusi, promosi, dan pembentukan harga. Syarat-syarat pasar adalah ada penjual dan pembeli, ada barang yang diperjualbelikan dan ada kesepakatan harga antara penjual dan pembeli. Jenis-jenis pasar ada bermacam-macam, antara lain pasar abstrak, pasar konkret, pasar persaingan sempurna, pasar persaingan tak sempurna, pasar distribusi, pasar konsumsi, dan sebagainya.

Bab 12 Peristiwa-Peristiwa Sekitar Proklamasi Dan Proses Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Akibat Pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat mengakibatkan Jepang kehilangan kekuatan, sehingga akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Pelaksanaan pembacaan naskah proklamasi kemerdekaan dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 di Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.

Peristiwa penting yang menunjukkan dukungan rakyat secara spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain:
  • Rapat Raksasa di Lapangan lkada 19 September 1945. 
  • Tindakan heroik di berbagai kota di seluruh Indonesia, seperti di Jogjakarta, Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Aceh, Palembang, Kalimantan, Bali, dan lain-lain.
Sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 menghasilkan keputusan:
  • Penetapan dan pengesahan Undang- Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi RI.
  • Ir. Soekarno dipilih sebagai presiden RI dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden Republik Indonesia. 
  • Pekerja Presiden RI untuk sementara waktu dibantu oleh sebuah Komite Nasional. Sidang PPKI 19 Agustus 1945.
Dalam sidang kedua PPKI menghasilkan keputusan, antara lain:
  • Menetapkan dua belas kementerian yang membantu tugas Presiden dalam pemerintah.
  • Pembentukan Komite Nasional Indonesia. 
Berdasarkan Maklumat Pemerintah pada tanggal 5 Oktober 1945, terbentuklah organisasi ketentaraan yang bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Bab 13 Hubungan Sosial
Hubungan sosial adalah hubungan yang dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antarkelompok, dan antarorang dengan kelompok.

Hubungan sosial akan berlangsung jika terjadi adanya kontak sosial dan komunikasi. Ciri-ciri terjalinnya hubungan sosial antara lain:
  • Ada pelaku lebih dari satu orang. 
  • Ada tujuan-tujuan tertentu.
  • Ada komunikasi antarpelaku dengan memakai simbol-simbol dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa isyarat.
  • Ada dimensi waktu (masa lalu, sekarang dan masa datang). 
Hubungan sosial dapat dibedakan menjadi 2, yaitu proses sosial assosiatif dan proses sosial dissosiatif. Proses assosiatif dapat berbentuk akomodasi, kerja sama, dan asimilasi. Proses dissosiatif ada 3 bentuk, yaitu persaingan, pertentangan, dan kontravensi. Terjadinya proses sosial assosiatif dan dissosiatif masing-masing membawa dampak dalam kehidupan.

Bab 14 Pranata Sosial
Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Fungsi pranata sosial antara lain menjaga keutuhan masyarakat, memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (social control), memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalahmasalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhankebutuhan.

Ciri- ciri pranata sosial antara lain memiliki lambang-lambang sebagai ciri khasnya, memiliki tingkat kekekalan tertentu, memiliki tradisi tertulis maupun tidak tertulis, merupakan suatu sistem pola-pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan, memiliki satu atau beberapa tujuan, memiliki alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan. Jenis-jenis pranata sosial, yaitu pranata agama, pranata pendidikan, pranata keluarga, pranata politik, dan pranata ekonomi.

Bab 15 Pengendalian Penyimpangan Sosial
Pengendalian sosial adalah cara yang dilakukan untuk menjaga agar keteraturan sosial tetap terjaga. Pengendalian sosial bertujuan :
  1. Agar dapat terwujud keserasian dan ketenteraman dalam mayarakat. 
  2. Agar pelaku penyimpangan dapat kembali mematuhi norma-norma yang berlaku.
  3. Agar masyarakat mau mematuhi norma-norma sosial yang berlaku baik dengan kesadaran sendiri maupun dengan paksaan.
Fungsi pengendalian sosial yaitu mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosial, memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma, mengembangkan rasa malu, mengembangkan rasa takut, dan menciptakan sistem hukum.
Baca Juga : Rangkuman Materi Pelajaran Penjaskes Kelas 8 SMP/MTs
Menurut tujuannya, pengendalian sosial dapat dibedakan menjadi tiga yakni tujuan kreatif, regulatif, dan eksploratif. Jika ditinjau dari aspek pelaksanaannya, teknik/cara pengendalian sosial dapat dilakukan dengan cara kompulsi, pervasi, persuasif, dan koersif. Menurut sifatnya, pengendalian sosial dibedakan dalam bentuk preventif, represif, dan gabungan preventif dan represif.

Pengendalian sosial dapat dilakukan dalam bentuk teguran, ostrasisme (pengucilan), fraundulens, hukuman, kekerasan fisik, gosip, dan lain-lain. Jenis- jenis lembaga pengendalian sosial bisa berupa keluarga, kepolisian, pengadilan, dan tokoh masyarakat.

Bab 16 Ketenagakerjaan
Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja baik yang sudah bekerja maupun belum bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Pertumbuhan angkatan kerja dipengaruhi oleh jumlah penduduk, struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan. Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja maupun yang aktif mencari kerja, yang masih mau dan mampu untuk melakukan pekerjaan.

Permasalahan yang berkaitan dengan tenaga kerja di Indonesia adalah jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan yang tersedia, persebaran tenaga kerja yang tidak merata, kualitas tenaga kerja yang rendah, dan pengangguran. Pengangguran membawa dampak antara lain merosotnya kesejahteraan, merosotnya moral, meningkatnya angka kriminalitas, dan rendahnya kualitas penduduk. Upaya untuk mengatasi permasalaham tenaga kerja adalah penyediaan lapangan pekerjaan dan peningkatan kualitas SDM.

Bab 17 Pelaku Ekonomi Dalam Sistem Perekonomian Indonesia
Sistem ekonomi adalah cara suatu bangsa atau negara mengatur perekonomiannya. Sistem ekonomi tradisional, kegiatan ekonominya masih menggunakan tradisi turun temurun yang berlaku dalam suatu masyarakat dan telah menjadi nilai budaya setempat. Sistem ekonomi terpusat sering disebut sebagai sistem ekonomi sosialis, yaitu suatu sistem ekonomi di mana seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah.

Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi. Pembangunan ekonomi nasional kita dilakukan oleh tiga pelaku ekonomi yaitu BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUMS (Badan Usaha Milik Swasta), dan Koperasi .

Bab 18 Pajak
Pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan normanorma hukum untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung. Retribusi merupakan pungutan yang dikenakan kepada masyarakat yang menggunakan fasilitas yang disediakan negara.

Jenis- jenis pajak antara lain pajak langsung dan tidak langsung, pajak objektif, dan subjektif, pajak negara dan daerah. Unsur – unsur pajak meliputi subjek pajak, objek pajak, dan tarif pajak. Menurut besar kecilnya pajak yang harus dibayar, tarif pajak dihitung dengan sistem progresif, degresif, dan proporsional. Pajak yang harus ditanggung keluarga adalah Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Penghasilan Kena Pajak (PKP) adalah penghasilan yang akan diperhitungkan besar pajaknya yang terlebih dahulu dikurangi dengan penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Dasar pungutan pajak penghasilan adalah UU No. 17 Tahun 2000. Dasar Pungutan Pajak PBB adalah UU No. 12 Tahun 1985 dan UU No. 12 Tahun 1994.

Bab 19 Terbentuknya Harga Pasar
Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat, harga, waktu dan tempat tertentu. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan adalah harga barang, penghasilan masyarakat, selera masyarakat, kualitas barang, harga barang lain yang berkaitan, waktu, jumlah penduduk, dan ramalan yang akan datang.

Hukum permintaan menyatakan bahwa “makin rendah harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang diminta, dan sebaliknya makin tinggi harga barang, maka jumlah barang yang diminta makin berkurang “. Kurva permintaan adalah suatu grafik yang menggambarkan sifat hubungan antara jumlah permintaan barang atau jasa dengan tingkat harganya dalam berbagai kondisi. Berdasarkan jumlah konsumen, permintaan dibedakan menjadi permintaan individual dan permintaan pasar.

Berdasarkan daya beli konsumen, permintaan dibedakan menjadi permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut. Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu. Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran adalah biaya produksi tingkat teknologi, harga barang lain, dan tujuan perusahaan. Hukum penawaran menyatakan bahwa
jika harga barang yang ditawarkan naik, maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan bertambah dan sebaliknya, jika harga barang turun, maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan berkurang
Harga keseimbangan adalah harga kesepakatan antara penjual dan pembeli yang tercipta melalui proses tawar menawar. Terbentuknya harga keseimbangan melalui proses tawar menawar antara penjual dan pembeli sehingga tercapai kesepakatan harga.
Baca juga : Rangkuman Materi PKn SMP/MTs Kelas 8 Semester 1/2
Semoga rangkuman materi IPS kelas 8 ini membawa manfaat bagi peserta didik yang sedang mencari materi pelajaran IPS. Tolong sebarkan artikel mengenai rangkuman materi IPS ini jika dirasa bermanfaat bagi orang lain. Selamat belajar semoga sukses

Sumber https://www.bukupaket.com/

0 Response to "Rangkuman Materi Pelajaran IPS SMP/MTs Kelas 8 Semester 1/2"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel